1. PENGERTIAN HARGA
KESEIMBANGAN
Harga Keseimbangan (Harga Pasar)
merupakan harga yang terjadi sebagai akibat interaksi permintaan dan penawaran
terjadi di pasar, maka harga keseimbangan disebut harga pasar.
Kecenderungan pembeli ialah menginginkan harga murah dengan
kualitasbarang yang bagus, sedangkan
penjual mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan keuntungan banyak.
Kecenderungan berlawanan ini tidak akanmenghasilkan transaksi jika tidak ada kesepakatan harga.Kesepakatan harga pasar terbentuk melalui tawar
menawar antara pembelidan penjual. Hasil tawar menawar antara pembeli dengan
penjual dinamakanharga pasar, dalam ilmu ekonomi disebut harga
keseimbangan atau
equilibrium.
2.PROSES
TERBENTUKNYA HARGA KESEIMBANGAN PASAR
Proses
terbentuknya harga keseimbangan berawal dari adanya interaksiantara pembeli
(permintaan) dan penjual (penawaran) yang dilakukan secara wajar.
Interaksi antara permintaan dan penawaran sangat dipengaruhi olehhukum
permintaan dan penawaran karena hal berikut:
a.Hukum permintaan menyatakan bahwa permintaan cenderung akanbertambah apabila harga berangsur
turun.
- Harga pasar akan tercapai setelah melalui serangkaian
proses tawar – menawar antara penjual dan pembeli.
- Apabila harga barang atau jasa yang ditawarkan oleh
penjual dirasa terlalu tinggi oleh pembeli maka barang dan jasa tersebut tidak dapat
terjual.
- Istilah Surplus dikenal dengan pengertian suatu keadaaan
dimana terjadi kelebihan penawaran.
- Istilah Shortage dikenal dengan pengertian suatu keadaan
dimana terjadi kelebihan permintaan
- Prinsip Ceteris Paribus berlaku dalam hal ini, yaitu Harga
merupakan satu – satunya faktor yang menentukan permintaan dari pembeli dan
penawaran dari penjual.
- Faktor – Faktor yang mempengaruhi harga pasar :
1. Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan
jumlah barang atau jasa terbatas.
2. Tinggi rendahnya biaya produksi.
3. Pandangan masa depan dari produsen atau konsumen.
4. Produsen mengetahui selera konsumen.
5. Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan
daya beli konsumen Tetap atau berkurang
- Peranan Harga pasar dalam perekonomian :
1. Menunjukan perubahan kebutuhan masyarakat.
2. Membantu menentukan penawaran.
3. Menggerakkan pengusaha untuk berkreasi terhadap perubahan
permintaan
1. Menentukan jenis barang yang akan diproduksi.
2. Menentukan pembagian hasil produksi diantara para
konsumen.
3. Menentukan teknologi yang akan digunakan dalam proses
produksi.
B. ELASTISITAS PERMINTAAN
1. PENGERTIAN ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastisitas
permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat
kepekaan atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai
akibat perubahan factor yang mempengaruhi. Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga
variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan,
yaitu: “Elastisitas Harga Permintaan, Elastisitas Silang, Dan Elastisitas
Pendapatan”.
2. ELASTISITAS
PERMINTAAN DALAM ELASSTISITAS HARGA
Elastisitas harga
permintaan adalah derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat
berubahan harga barang atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada
presentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan
dengan harga dipasar, sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga
naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Dalam analisis,
elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas
permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta
dengan persentasi perubahan harga disebutkoefisien elastisitas permintaan.
Perhitungan
koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah
sebagai berikut :
Ed
= % perubahan kuantitas diminta / % perubahan harga,
Keterangan
:
ED
= Elastisitas permintaan
Q2 = Kuantitas permintaan setelah perubahan
Q1 = Kuantitas permintaan awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
Q2 = Kuantitas permintaan setelah perubahan
Q1 = Kuantitas permintaan awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
Dalam
perhitungan koefisien elastisitas ini, angka minus tidak perlu ditulis karena
kita telah mengetahui bahwa antara harga dan permintaan berslope negatif.
Artinya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan, dan sebaliknya (hukum
permintaan).
Contoh
: Apabila harga es krim naik dari $2 menjadi $2,2 dan jumlah pembelian turun
dari 10 batang menjadi 8 batang, maka elastsitas permintaan dihitung sebagai
berikut :
Koefisien
sebesar 2,32 menunjukkan bahwa perubahan harga sebesar 1 persen akan
menimbulkan perubahan permintaan sebesar 2,32 %. Elastisitas permintaan
memiliki hubungan negatif (arahnya berbalikan), yaitu ketika harga naik
permintaan akan turun, vice versa.
Jenis-jenis
Elastisitas Permintaan
Ada
lima jenis elastisitas permintaan :
- Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu menambah kuantitas lukisannya), dan contoh lainnya yang sejenis.
- Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang). Contoh lainnya yang sejenis adalah bensin. Jika harga bensin naik, tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan harganya. Ini karena kita tetap membutuhkan bensin untuk bepergian. Sama halnya, ketika harganya turun, kita juga tidak mungkin bepergian terus menerus demi menikmati penurunan harga tersebut. Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan permintaan menjadi tidak elastis.
- Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
- Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
- Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara nalar barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja paperclip dan pen tinta biasa (seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga 1000-1500). Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, kita cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu-satunya yang sering kita jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana kita akan membeli paperclip yang harganya paling murah (atau pada harga rata-rata yang diterima pasar). Akibatnya, bagi perusahaan yang menjual paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan barangnya akan turun ke nol. Ini karena semua paperclip, meskipun harganya berbeda-beda, memberikan fungsi yang sama.
Faktor
Penentu Elastisitas Permintaan
Ada
empat faktor utama dalam menentukan elastisitas permintaan :
1.
Produk substitusi.
Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke produk substitusi jika terjadi kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan harga.
Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke produk substitusi jika terjadi kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan harga.
2.
Prosentase pendapatan yang dibelanjakan.
Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk tersebut, maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen ketika harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada produk yang harganya murah.
Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk tersebut, maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen ketika harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada produk yang harganya murah.
3.
Produk mewah versus kebutuhan.
Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
4.
Jangka waktu permintaan dianalisis.
Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam jangka panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke produk substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain produk juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen pindah ke produk lain.
Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam jangka panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke produk substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain produk juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen pindah ke produk lain.
Elastisitas
dan Total Penerimaan (penjual/produsen)
Elastisitas
permintaan mempengaruhi total penerimaan yang diterima oleh penjual ataupun
produsen. Hubungan keduanya adalah sebagai berikut :
1. Permintaan tidak elastis sempurna (= 0), perubahan harga tidak mempengaruhi kuantitas yang diminta atas barang. Dengan demikian, kenaikan harga akan meningkatkan total penerimaan, vice versa.
1. Permintaan tidak elastis sempurna (= 0), perubahan harga tidak mempengaruhi kuantitas yang diminta atas barang. Dengan demikian, kenaikan harga akan meningkatkan total penerimaan, vice versa.
2.
Permintaan tidak elastis (< 1), prosentase perubahan kuantitas yang diminta
< dari prosentase perubahan harga. Oleh karena itu, kenaikan harga akan
meningkatkan total penerimaan penjual/produsen, vice versa.
3.
Permintaan uniter elastis (= 1), prosentase perubahan kuantitas = prosentase
perubahan harga. Dengan demikian, tidak ada pengaruh terhadap total penerimaan.
4.
Permintaan elastis (> 1), prosentase perubahan kuantitas yang diminta >
dari prosentase perubahan harga. Oleh karenanya, kenaikan harga akan menurunkan
total penerimaan penjual/produsen, vice versa.
5.
Permintaan elastis sempurna (tak terhingga), kenaikan harga akan menyebabkan
permintaan turun jadi 0. Oleh karenanya, kenaikan harga sekecil apapun akan
menghilangkan total penerimaan. Sementara penurunan harga akan menurunkan total
penerimaan.
Pembuktian
akan hubungan antara hubungan antara elastisitas dan total penerimaan ini dapat
disimulasikan sendiri dengan menentukan koefisien elastisitas sebuah produk.
Elastisitas
Permintaan Silang
Elastisitas
permintaan silang mengukur bagaimana perubahan kuantitas yang diminta atas
sebuah produk mempengaruhi harga produk lainnya. Perhitungannya adalah sebagai
berikut :
Keterangan :
EA,B = elastisitas silang antara produk A dan B
P1B = harga awal produk B
P2B = harga produk B setelah perubahan
ΔQA = kenaikan permintaan produk A
Q1A = kuantitas permintaan awal produk A
Q2A = kuantitas permintaan produk A setelah harga produk B berubah
ΔPB = kenaikan harga produk B
Keterangan :
EA,B = elastisitas silang antara produk A dan B
P1B = harga awal produk B
P2B = harga produk B setelah perubahan
ΔQA = kenaikan permintaan produk A
Q1A = kuantitas permintaan awal produk A
Q2A = kuantitas permintaan produk A setelah harga produk B berubah
ΔPB = kenaikan harga produk B
Elastisitas
silang berhubungan dengan karakteristik kedua produk, yaitu :
1. Produk substitusi.
Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan menaikkan permintaan atas produk B. Contoh produk substitusi : minyak tanah dan kayu bakar, makanan ringan yang tersedia dalam berbagai merek, beras berkualitas sama mereak A dan B, dan lain sebagainya.
2. Produk komplementer.
Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan menurunkan permintaan produk B, vice versa. Contoh produk komplementer misalnya bensin dan mobil (mobil tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan akan mobil akan cenderung turun.
1. Produk substitusi.
Elastisitas permintaan silang adalah positif, dimana kenaikan harga produk A akan menaikkan permintaan atas produk B. Contoh produk substitusi : minyak tanah dan kayu bakar, makanan ringan yang tersedia dalam berbagai merek, beras berkualitas sama mereak A dan B, dan lain sebagainya.
2. Produk komplementer.
Elastisitas permintaan silang adalah negatif , dimana kenaikan harga produk A akan menurunkan permintaan produk B, vice versa. Contoh produk komplementer misalnya bensin dan mobil (mobil tidak dapat digunakan tanpa bensin). Jika harga bensin naik, permintaan akan mobil akan cenderung turun.
Elastisitas
Permintaan Pendapatan (pembeli/konsumen)
Elastisitas
permintaan pendapatan (elastisitas pendapatan) mengukur bagaimana kuantitas
permintaan merespon terhadap perubahan pendapatan pembeli. Rumus perhitungannya
adalah :
Elastisitas
pendapatan = % perubahan kuantitas diminta / % perubahan pendapatan
Elastisitas
pendapatan ditentukan oleh jenis produk, yaitu :
1. Produk normal.
Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal akan meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan dengan ubi sebagai produk inferiornya.
2. Produk inferior.
Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan menurun jika pendapatan meningkat.
1. Produk normal.
Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya, permintaan akan produk normal akan meningkat jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan dengan ubi sebagai produk inferiornya.
2. Produk inferior.
Elastisitas pendapatan adalah negatif. Misalnya, permintaan akan produk inferior akan menurun jika pendapatan meningkat.
C. ELASTISITAS PENAWARAN
1. PENGERTIAN ELASTISITAS PENAWARAN
Elastisitas
penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan elastisitas permintaan,
yaitu tedapat lima tingkatan elastisitas: elastis sempurna,
elastis, elastisitas uniter, tidak elastis dan tidak elastis sempurna.
Elastisitas
harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah
ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase
perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen
perubahan harga.
2. Koefisien Elastisitas Penawaran
Perhitungan koefisien elastisitas
permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah sebagai berikut :
Es = % perubahan kuantitas penawaran
/ % perubahan harga,
Keterangan :
ES = Elastisitas penawaran
Q2 = Kuantitas penawaran setelah perubahan
Q1 = Kuantitas penawaran awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
ES = Elastisitas penawaran
Q2 = Kuantitas penawaran setelah perubahan
Q1 = Kuantitas penawaran awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Ada lima jenis elastisitas penawaran
:
- Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.
- Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.
- Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan perubahan harga.
- Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
- Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi.
Faktor Penentu Elastisitas Penawaran
Ada dua faktor yang sangat penting
dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
1. Kemampuan penjual/produsen
merubah jumlah produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan
kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis apabila salah satu
dari hal-hal berikut terjadi :
- Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
- Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.
Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
- Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
- Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.
Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
2. Jangka waktu analisis.
Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :
- Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
- Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis.
- Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :
- Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
- Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis.
- Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
3. Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
4. Kemudahan substitusi faktor
produksi/input.
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.
0 komentar:
Posting Komentar