Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi
(2002), interaksi sosial dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu :
1. Interaksi sosial yang asosiatif, yaitu
interaksi yang mengarah kepada bentuk – bentuk asosiasi (hubungan atau
gabungan) seperti :
a. Kerja sama
Suatu usaha bersama
antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
b. Akomodasi
Suatu proses penyesuaian
sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok – kelompok manusia untuk
meredakan pertentangan.
c. Asimilasi
Proses sosial yang
timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang
berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga
lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk
kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
d. Akulturasi
Proses sosial yang
timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan
tertentu dihadapkan dengan unsur – unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian
rupa sehingga lambat laun unsur – unsur kebudayaan asing itu diterima dan
diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
dari kebudayaan itu sendiri.
2. Interaksi sosial yang bersifat
dissosiatif, yaitu interaksi yang mengarah kepada bentuk – bentuk pertentangan
atau konflik, seperti :
a. Persaingan
Suatu perjuangan
yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh
kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau
benturan fisik di pihak lawannya.
b. Kontravensi
Bentuk proses
sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud
kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun
secara terang – terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau
terhadap unsur – unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat
berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
c. Konflik
Proses sosial antar
perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan
kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau
jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai
tersebut.
Bentuk Interaksi
Sosial berdasarkan fenomena di lingkungan sekitar:
1. Interaksi
Primer:
adalah interaksi
yang dilakukan secara langsung dengan bertatap muka seperti jabat tangan,
saling menyapa.
2. Interaksi
Sekunder;
interaksi sosial
yang dilaksanakan dengan bantuan perantara. Interaksi sosial seperti ini
dibedakan menjadi 2 yaitu:
- sekunder langsung adalah hubungan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan alat-alat komunikasi langsung seperti telepon, radio, televisi.
- sekunder tidak langsung yaitu interaksi sosial yang memerlukan bantuan pihak ketiga, seperti bantuan teman untuk diperkenalkan dengan seseorang atau mengirim surat cinta melalui orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar